KWALITAS 1 ORANG SEPERTI 1 UMMAT
Kita tahu sepak terjang Nabi Ibrahim as. Pernah menjadi PENGGERAK seorang diri di muka bumi, Di tengah kaum musyrikin yang punya segala kekuatan, Padahal Ibrahim tak punya apa-apa bahkan Tak ada syariat jihad (qital) di zamannya.
Namun ia teguh memegang tauhid dengan resiko apapun. Walaupun dibakar Setelah menghancurkan berhala menjadi berkeping-keping. Hingga terlihat lemahnya sesembahan mereka. Itulah penggerak senantiasa menunjukkan kelemahan sesembahan selain Allah serta menghancurkannya.
Bahkan dalam satu riwayat, ketika ia melakukan itu baru berumur lima belas tahun.
Orang musyrik menyebutnya hanya seorang pemuda,
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
<>Kami mendengar ada seorang pemuda, yang suka mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim.<>
Ya di mata mereka memang hanya seorang pemuda dan Bukan tokoh besar, apalagi bangsawan di tengah kaumnya. Tapi lihat di pandangan Allah, ia adalah satu umat yang kokoh.
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ
[]Sungguh Ibrahim itu sebuah umat yang taat kepada Allah.[]
Ringan di timbangan manusia, berat di timbangan Allah.
Itulah keteguhan Ibrahim dalam mendakwahkan tauhid, Kekokohan dalam melawan arus kemusyrikan serta Tidak pernah larut di dalamnya, meskipun dengan timbangan maslahat yang sering diklaim banyak orang, untuk bisa selamat meskipun mencebur dalam kesyirikan.
Karena sebenarnya tak ada maslahat yang lebih besar, yang bisa mengalahkan maslahat terjanganya tauhid pada seseorang dan pada umat. Agar umat tahu, seperti itulah cara mantauhidkan Allah.
Maka di kemudian hari sangatlah ringan beban syariat bila dibangun di atas landasan yang tak terguncangkan ini.
Syariat meninggalkan bayinya dan istrinya hanya berdua,
بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ
-()- Di lembah yang tak ada satu pohon pun. -()-
Tak ada air, tak ada tetangga. Hampir tak ada harapan untuk bertahan.
Syariat untuk menyembelih putra kesayanganya. Beliau laksanakan dengan penuh kesempurnaan tunduk kepada Allah.
Sungguh orang yang mampu menunaikan hak Allah, maka ia akan mampu menunaikan hak manusia. Adapun orang yang tak mampu menunaikan hak Allah, maka akan lebih mudah untuk merampas hak manusia.
Bukankah kita sedang melihat pemandangan seperti ini.
Itu kalau kau tahu.
0 Response to "KWALITAS 1 ORANG SEPERTI 1 UMMAT"
Posting Komentar